Notification

×

Iklan

Iklan

Hardiknas 2025 di Lantibung; Pendidikan Adil Dimulai dari Sekolah Kecil di Pesisir

01/05/2025 | 21:36 WIB | 0 Views Last Updated 2025-05-02T04:36:18Z
BANGGAI LAUT, TEROPONG BANGGAI - Di pagi yang tenang di pesisir Kecamatan Bangkurung, semangat pendidikan menggema dari halaman SDN Inpres Lantibung, Desa Lantibung, Kabupaten Banggai Laut. Jumat (02/05/2025).

Tepat pukul 08.00 WITA, upacara bendera digelar untuk memperingati Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas), sebuah peristiwa yang mungkin tampak sederhana, namun sarat makna dan cita-cita besar.
Dengan mengusung tema nasional “Partisipasi Semesta Mewujudkan Pendidikan Bermutu untuk Semua”, upacara berlangsung hingga pukul 08.30 WITA. Bertindak sebagai pembina upacara, Kepala SDN Inpres Lantibung, Muh. Rais Molumu, S.Pd., menyampaikan pesan kuat tentang pentingnya pendidikan tanpa diskriminasi.

“Hari ini bukan hanya soal upacara, ini tentang janji bangsa untuk mendidik tanpa membedakan. Di desa, di kota, semua anak Indonesia berhak atas masa depan yang sama,” ujar Muh. Rais dengan suara lantang yang menggugah hadirin.

Upacara ini tak hanya dihadiri oleh para siswa dan guru, tetapi juga menjadi ajang kebersamaan berbagai unsur masyarakat. Hadir dalam kegiatan ini mahasiswa KKN dari Universitas Tompotika (Untika), Kepala Desa Lantibung, Ketua BPD Lantibung, perwakilan Puskesmas Lantibung, para alumni SDN Inpres Lantibung, serta Ketua Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN) Banggai Laut, Hi. Irwanto Tadeko, S.Sos.
Kehadiran mereka menjadi bukti bahwa pendidikan adalah tanggung jawab kolektif. Tidak hanya tanggung jawab guru dan pemerintah, tetapi juga seluruh lapisan masyarakat. Di Lantibung, semangat partisipasi semesta bukanlah teori, melainkan kenyataan.

“Kami datang bukan hanya untuk mengenang, tapi untuk memastikan bahwa anak-anak Lantibung juga punya harapan. Di sinilah masa depan dibentuk,” ungkap salah satu warga yang hadir.

Upacara berlangsung khidmat namun penuh kehangatan. Meski jauh dari pusat keramaian, gema perjuangan Ki Hajar Dewantara terasa kuat di tempat ini. Momen ini juga menjadi refleksi bahwa pendidikan di daerah 3T (terdepan, terluar, tertinggal) harus tetap mendapat perhatian serius.

Ketua Aman Banggai Laut, Hi. Irwanto Tadeko, menekankan pentingnya keadilan akses terhadap pendidikan. Menurutnya, infrastruktur dan dukungan untuk sekolah-sekolah pelosok harus diperkuat agar tidak ada anak bangsa yang tertinggal hanya karena lahir di wilayah pinggiran.

“Jika negara serius ingin maju, maka perhatikanlah tempat-tempat seperti Lantibung. Di sinilah pengabdian yang tidak pernah dibayar mahal, tapi nilai-nilainya tak terukur,” tegasnya.

Hardiknas 2025 di SDN Inpres Lantibung menjadi gambaran nyata bahwa semangat mencerdaskan kehidupan bangsa tak pernah padam, meski diterpa keterbatasan. Justru di tempat-tempat seperti inilah, pendidikan terasa paling murni karena lahir dari niat tulus dan gotong royong warga.

Dan pada akhirnya, dari halaman sekolah kecil di Bangkurung, suara pendidikan untuk semua kembali dikumandangkan dengan lantang, tulus, dan penuh harapan. *AAN

×
Berita Terbaru Update