Hasmiati Yahya, S.Pd, Gr, selaku pembina upacara dan bagian kurikulum sekolah, dalam amanatnya menyampaikan bahwa pendidikan adalah tanggung jawab bersama, bukan hanya milik sekolah dan guru. Ia juga mengajak para siswa untuk bangga menjadi bagian dari perubahan.
“Kita semua punya peran. Tak perlu menunggu hebat untuk mulai, tapi mulai saja dari sekarang, dari apa yang kita bisa,” ucapnya di depan para siswa yang antusias mendengarkan.
Momen ini tidak hanya sekadar rutinitas tahunan. Guru dan siswa terlihat tulus mengikuti setiap rangkaian upacara, dari pengibaran bendera hingga doa bersama. Tidak ada kemewahan, tapi semangat dan rasa hormat pada dunia pendidikan begitu terasa.
Saat dikonfirmasi secara terpisah, Kepala SMP Negeri 2 Banggai, Arifuddin Panguale, S.Pd, menyampaikan pandangan reflektif tentang makna Hardiknas tahun ini.
“Peringatan ini jadi momentum untuk mengingat kembali bahwa pendidikan bukan hanya soal kelas dan nilai. Tapi juga tentang membangun karakter, kerja sama, dan kepedulian sosial,” tuturnya.
Ia juga berharap, peringatan Hardiknas tahun ini bisa menjadi pemantik semangat bagi guru dan siswa untuk terus meningkatkan kualitas pembelajaran, dengan semangat gotong royong dan kolaborasi.
Peringatan Hardiknas di SMP Negeri 2 Banggai menjadi bukti bahwa semangat belajar dan mendidik tetap menyala. Bukan karena fasilitas yang serba cukup, tapi karena keyakinan bahwa pendidikan yang bermutu bisa terwujud jika semua bergerak bersama, mulai dari sekolah, dari rumah, dan dari hati yang percaya bahwa setiap anak berhak meraih masa depan. *Aan/R.Hs
