BANGKEP, TEROPONG BANGGAI - Pada Rabu pagi, 09 April 2025, langit Banggai Kepulauan tampak begitu cerah seolah menyambut semangat baru. Di Halaman Kantor Bupati Banggai Kepulauan, barisan Aparatur Sipil Negara berdiri rapi menanti apel perdana pasca libur Idul Fitri 1446 H.
Embusan angin laut membawa aroma garam dan kenangan silaturahmi, memantulkan harapan bahwa kerja bersama akan menuntun daerah ini menuju kesejahteraan.
Tepat pukul 07.00 WITA, Bupati Rusli Moidady menapaki undakan kantor dengan langkah mantap, diiringi Wakil Bupati Serfi Kambey. Sorot mata mereka menyatu dengan pandangan penuh haru dari para ASN yang menahan rasa rindu setelah berhari-hari berkumpul dengan keluarga.
“Selamat datang kembali, keluarga besar ASN Banggai Kepulauan,” sapa Rusli lembut, suaranya bergema di antara gedung-gedung pemerintahan yang kokoh.
Suasana khidmat mengemuka ketika Bupati mengingatkan esensi hari ini. “Rabu, 09 April 2025 bukan sekadar angka di kalender, melainkan awal dari babak baru. Kita kembali mengabdi di halaman ini dengan hati yang telah disucikan oleh fitrah Idul Fitri,” ujarnya.
Kalimat itu menumbuhkan getar di dada setiap pegawai, seakan mengingatkan bahwa pengabdian bukan rutinitas, melainkan panggilan jiwa.
Wakil Bupati Serfi Kambey lalu menambahkan, “Disiplin waktu dan kinerja adalah wujud penghormatan kita kepada masyarakat. Ketepatan kita tiba di tempat ini adalah cermin kesungguhan melayani.” Ia berjalan perlahan di depan formasi, menatap satu per satu pegawai dengan senyum menguatkan.
Penghormatan bendera Merah Putih berlangsung khidmat. Lagu Indonesia Raya menggetarkan relung hati, meneguhkan janji suci untuk bekerja tanpa pamrih. Setelah komandan upacara memberi aba-aba “santai,” Bupati Rusli membagikan kisah nyata dari desa-desa yang dikunjunginya selama libur lebaran, yakni wajah-wajah penuh harap, senyum anak-anak yang menanti perbaikan jalan, dan doa-doa yang memohon keadilan layanan publik.
“Mereka menaruh harapan besar pada kita,” bisiknya, “bukan pada janji, tapi pada tindakan nyata.”
Sorak sorai spontan meletup saat ia menegaskan pentingnya integritas. “Integritas adalah denyut nadi birokrasi. Tanpa itu, kita hanya bangunan tanpa fondasi. Mari kita junjung tinggi kejujuran di setiap laporan, transparansi di setiap anggaran, dan akuntabilitas di setiap langkah.”
Di sudut aula terbuka, seorang pegawai senior menunduk hormat, teringat sumpah jabatannya. Menjelang penutup, Rusli dan Serfi berdiri beriring, tangan terangkat seakan merangkul seluruh ASN.
“Bersatu kita teguh, berpisah kita runtuh. Di halaman ini, di jantung pemerintahan Kabupaten Banggai Kepulauan, mari kita genggam tangan tanpa memandang perbedaan. Demi masyarakat yang menanti layanan terbaik, demi masa depan yang cerah.”
Gemuruh tepuk tangan menggema, membaur dengan deru ombak di kejauhan. Apel perdana telah usai, namun getar haru dan tekad membara baru saja dimulai. Di bawah langit yang sama, ribuan langkah kecil ASN akan melangkah bersama membangun Banggai Kepulauan dengan sepenuh hati, tanpa lelah, dan dengan integritas yang tak tergoyahkan.
*Penulis: Abdul Azis Dg. Naba (Aan)